Peringatan Membuat Website Menggunakan AI

Membuat website kini tidak lagi identik dengan coding yang rumit atau desain grafis yang mahal. Berkat kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI), siapa pun—termasuk orang awam yang tidak memiliki latar belakang teknis—dapat membangun situs web impian mereka hanya dengan beberapa klik.

AI menawarkan kemudahan luar biasa, mulai dari saran tata letak hingga pembuatan konten otomatis. Namun, di balik segala kemudahan tersebut, ada beberapa peringatan penting yang perlu Anda pahami sebelum sepenuhnya menyerahkan proyek website Anda kepada AI.

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai aspek yang perlu diperhatikan saat Anda memutuskan untuk membuat website hanya menggunakan AI, memastikan Anda memiliki ekspektasi yang realistis dan dapat membuat keputusan terbaik.

Peringatan Penting di Balik Janji Manis AI Pembuat Website

Meskipun AI membawa revolusi, penting untuk tidak terlalu terpaku pada kemudahannya semata. Ada beberapa batasan dan potensi masalah yang mungkin timbul jika Anda sepenuhnya bergantung pada AI dalam pembuatan website.

1. Keterbatasan Kreativitas dan Sentuhan Personal

Salah satu daya tarik utama sebuah website adalah keunikannya. Ia mencerminkan identitas, nilai, dan visi Anda atau merek Anda. Namun, ketika AI mengambil alih sebagian besar proses desain, Anda mungkin akan menemukan beberapa kendala dalam hal kreativitas dan personalisasi.

AI, pada dasarnya, bekerja berdasarkan algoritma dan data yang telah dipelajari. Ini berarti ia cenderung menghasilkan desain dan konten yang berbasis pada pola-pola yang sudah ada atau “rata-rata”. Akibatnya, situs web yang dihasilkan oleh AI mungkin terasa kurang memiliki “jiwa” atau sentuhan personal yang unik.

Opsi kustomisasi pada alat AI seringkali terbatas dibandingkan dengan kebebasan desain manual yang memungkinkan desainer manusia mengeksplorasi ide-ide out-of-the-box. AI mungkin kesulitan memahami konteks yang kompleks, nuansa emosional, atau gaya visual yang sangat spesifik yang krusial untuk membangun narasi merek yang kuat dan tak terlupakan. Kreativitas AI dibatasi oleh data yang digunakan untuk melatihnya, sehingga hasilnya mungkin terasa repetitif atau tidak orisinal.

2. Kualitas Konten yang Bervariasi dan Perlu Verifikasi

Meskipun AI sangat cepat dalam menghasilkan teks, seperti artikel blog, deskripsi produk, atau ulasan, kualitas konten yang dihasilkannya bisa sangat bervariasi. Konten yang dibuat oleh AI mungkin memerlukan pengeditan manusia yang signifikan untuk memastikan akurasi, relevansi, dan kualitasnya. Ada risiko konten tersebut tidak sepenuhnya akurat atau bahkan tidak pantas jika tidak melalui proses pengecekan ulang yang teliti. Ini dapat merusak kredibilitas situs web Anda di mata pengunjung.

Selain itu, karena AI seringkali dilatih dengan data dari internet, konten yang dihasilkannya cenderung berfokus pada apa yang sudah banyak dibahas atau dioptimalkan untuk peringkat mesin pencari. Hal ini dapat membuat konten terasa kurang mendalam, tidak orisinal, atau hanya mencakup sebagian dari pertanyaan dan kebutuhan audiens Anda. Penting untuk memeriksa dan mengedit konten AI agar sesuai dengan standar kualitas dan gaya merek Anda.

3. Risiko Kurangnya Orisinalitas dan Tampilan “Cookie-Cutter”

Model AI generatif seringkali dilatih dengan kumpulan data yang luas, yang berarti mereka cenderung mengambil pola dan gaya dari berbagai sumber. Meskipun ini membantu dalam menghasilkan desain yang fungsional, ada risiko besar bahwa situs web Anda akan berakhir terlihat seperti “cookie-cutter” – mirip dengan ribuan situs web lain yang juga dibuat menggunakan AI. Ini bisa membuat website Anda sulit dibedakan dari pesaing.

Jika pengunjung menyadari bahwa seluruh konten atau desain situs web Anda jelas dihasilkan oleh AI, hal ini dapat mengurangi nilai merek Anda dan menimbulkan persepsi negatif tentang keaslian atau usaha yang dicurahkan. Orisinalitas adalah kunci untuk membangun identitas merek yang kuat dan membedakan diri Anda di pasar yang ramai.

4. Pemahaman Konteks yang Terbatas

Salah satu tantangan terbesar AI adalah keterbatasannya dalam memahami konteks secara mendalam. AI mungkin kesulitan menafsirkan nuansa bahasa, sarkasme, humor, atau metafora. Ini bisa menyebabkan kesalahan penafsiran dalam konten atau desain, menghasilkan sesuatu yang tidak sesuai dengan pesan yang ingin Anda sampaikan. Misalnya, AI mungkin memilih gambar atau frasa yang, meskipun secara harfiah benar, tidak menangkap esensi emosional atau budaya yang diinginkan.

Pemahaman konteks yang terbatas ini juga berarti bahwa AI mungkin tidak sepenuhnya memahami target audiens Anda, tujuan bisnis Anda yang sebenarnya, atau pesan inti yang ingin Anda sampaikan, yang dapat mengakibatkan website yang tidak efektif dalam mencapai sasarannya.

5. Ketergantungan pada Teknologi dan Biaya Tersembunyi

Mengandalkan AI sepenuhnya untuk pembuatan website bisa menciptakan ketergantungan pada teknologi tersebut. Jika ada gangguan pada platform AI yang Anda gunakan, atau jika mereka mengubah kebijakan, fitur, atau model harga, Anda mungkin akan mengalami kesulitan. Terlalu bergantung pada AI dapat mengurangi kreativitas manusia dan membuat pengembang rentan jika terjadi gangguan teknologi.

Meskipun banyak platform pembuat website AI menawarkan opsi gratis atau terjangkau, ada juga opsi berbayar untuk fitur-fitur premium, kapasitas yang lebih besar, atau kustomisasi yang lebih mendalam. Implementasi solusi AI yang lebih canggih atau untuk skala besar mungkin memerlukan investasi awal yang signifikan dalam perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya manusia. Selain itu, ada potensi biaya tersembunyi seperti upgrade hosting seiring pertumbuhan traffic atau biaya konsultasi perlindungan data.

6. Isu Etika dan Akuntabilitas

Penggunaan AI dalam pembuatan konten dan desain website juga menimbulkan kekhawatiran etika. Ada potensi bias algoritma yang dapat memengaruhi hasil keputusan, atau masalah privasi data pengguna. Misalnya, jika AI dilatih dengan data yang bias, ia bisa menghasilkan konten atau desain yang diskriminatif tanpa disengaja.

Beberapa penerbit jurnal bahkan telah merilis kebijakan bahwa AI tidak bisa menjadi penulis, meskipun diizinkan untuk membantu dalam pembuatan konten dengan kewajiban mencantumkan informasi penggunaan AI. Ini menekankan pentingnya akuntabilitas manusia. Pengguna harus selalu melakukan pengecekan manual untuk memastikan informasi dari AI valid dan memikul tanggung jawab penuh atas semua informasi yang dihasilkan dan dipublikasikan di website mereka. Penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan AI.

7. Kesulitan Perubahan dan Perbaikan Tanpa Pengetahuan Desain/Kode

Meskipun AI dapat dengan cepat menghasilkan draf awal website, orang awam yang tidak memiliki pemahaman dasar tentang konsep desain atau kode akan menemukan kesulitan besar saat ingin melakukan perubahan atau perbaikan yang lebih spesifik. Hasil AI tidak selalu sesuai 100% dengan keinginan kita.

Misalnya, jika tata letak atau fungsionalitas tertentu tidak bekerja sebagaimana mestinya, atau Anda ingin melakukan perubahan detail pada desain yang tidak ditawarkan oleh opsi kustomisasi AI, Anda akan terganjal. Tanpa pengetahuan dasar tentang cara kerja web (HTML, CSS, atau prinsip desain UX/UI), Anda akan kesulitan mengidentifikasi masalah, memahami cara memperbaikinya, atau bahkan menjelaskan kepada pihak ketiga apa yang perlu diubah.

Ini bisa membatasi fleksibilitas Anda dan membuat Anda bergantung sepenuhnya pada pembaruan atau fitur yang disediakan oleh platform AI.

Lalu Harus Bagaimana?

Mengandalkan AI sepenuhnya untuk membuat website memang praktis, namun Anda tetap perlu langkah tambahan agar hasilnya optimal dan aman. Berikut beberapa langkah praktis yang direkomendasikan:

  1. Lakukan Audit Manual – Setelah AI membuat website, periksa struktur HTML, heading, meta tag, dan kecepatan loading secara manual.
  2. Gunakan Plugin atau Tool Keamanan – Pasang plugin keamanan untuk mengurangi risiko peretasan.
  3. Pelajari Dasar Web Management – Sisihkan waktu mempelajari pengelolaan hosting, backup, dan update.
  4. Gunakan Layanan Konsultasi SEO – Mintalah audit SEO dari ahli untuk memastikan website ramah mesin pencari.
  5. Pertimbangkan Jasa Pembuatan Website Profesional – Jika Anda ingin hasil lebih berkualitas dan minim risiko, gunakan jasa profesional yang berpengalaman dalam desain, keamanan, dan optimasi SEO.

Dengan kombinasi AI, pengawasan manual, dan bantuan profesional, website Anda akan jauh lebih siap bersaing.